Review Film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini - Monyoku

Update

Senin, 06 Januari 2020

Review Film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini

REVIEW FILM NANTI KITA CERITA TENTANG HARI INI

Nanti kita cerita tentang .... (credit image instagram @nkcthi) 



Merasa bahagia adalah pilihan begitu juga dengan memilih untuk menonton Film Nanti Kita Ceita Tentang Hari Ini di hari senin pagi. Ya, dihitung pagi karena masih pukul 11.45 tercetak di tiket yang aku pesan melalui apkiasi TIX ID. Bukan tanpa alasan memesan tiket secara online, dari pengalaman yang kadang mendapatkan penjaga tiket yang masih memikirkan sesuatu hal sehingga raut wajah tidak senyaman biasanya. Tenang, ini hanya sekali mengalami ini jadi jangan disama ratakan.

Eh, hal menyenangkan lagi saat menonton Film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini aku hanya membayar Rp3.000 saja. Nonton bioskop berasa bayar karics parkir ya hahah. Karena dapat voucher promo senilai Rp25.000 dan untuk harga tiket di Sleman City Hall yaitu berkisar Ro25.000 saat hari biasa. Rp3.000 adalah biaya administrasi melalui aplikas TIX ID.

Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini berkisah tentang kehidupan keluarga yang utuh. Namun, hal yang membuat keluarga ini terasa penuh dengan masalah adalah alur yang maju mundur. Alur yang membuat penonton harus berpikir bagaimana ujungnya.

Para pemain film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini juga begitu familiar.

Bagi penggemar Ardhito Pramono menjadi daya tarik tersendiri menonton film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini. Karena Ardhito Pramono berperan sebagai badboy yang bekerja menjadi manager sebuah band. Penampilannya badboy memang tidak begitu nampak, namun cara pandang tokoh yang melekat bahwa seseorang yang terjun dalam dunia band begitu dekat dengan bermain-main dengan suatu hubungan.

Ardhito Pramono begitu berani melakukan adegan ciuman yang sekian detik cukup membuat satu bioskop berdebar. Aku rasa untuk pertama kali melihat aktingnya belum bisa menilai, karena tidak ada pembanding akting di film lainnya. Ya, bagiku daya tarik penggemar Ardhito Pramono cukup membuat bioskop penuh dijam tayang pertama pada hari Senin.

Film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini berlatar di Ibu Kota Jakarta, perkantoran, dan transportrasi kereta. Suasana macet tidak ditunjukan pada film Nanti Kita Cerita Hari Ini, dikarenakan yang ditonjolkan adalah bagaimana penonton merasakan rasa bahagia, sedih, kegelisahan, kesendirian, dan bebas.

Bagaimana sebuah keluarga bisa saling memahami jika tidak pernah menanyakan perasaan anaknya? Begitu juga dengan perasaan menjadi seorang Ibu dan Ayah? Tuhan memberikan perasaan kepada manusia untuk bisa merasakan bahagia dan sedih untuk digunakan. Buka berarti merasa bahagia selalu adalah benar, sesekali merasa sedih juga perlu. Dengan kadar secukupnya, bagaimana menurutmu?

Film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini menjadi pengingat hidup sehari-hari. Memahami bagaimana sudut pandang menjadi bagian dalam keluarga. Menjadi seorang Ayah, Ibu, Kakak, dan Adik untuk saling bercerita tentang perasaan satu sama lain. Konflik batin begitu terasa dalam film ini, menurutmu bagaimana? Apakah berminat untuk menjadi daftar tontonan minggu ini?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar